Kamis, 17 April 2014

Senja Kelabu

Tahukah kamu?
   
  Sepertinya Allah belum merestui aku untuk melupakanmu. Setelah hampir 3 bulan tak pernah bertemu, tanpa kabar, sapaan hangat. Akhirnya, tumpah lagi semua tangisku, semua rasa sesak yang terpendam. Setelah sekian lama aku berdoa, tak mau menangisi kembali semuanya tentang kita, tentang kisah yang terlanjur pupus ditengah perjuangan kerasku.

  Mengapa selalu aku yang ingat? Ingat tentangmu itu seperti halnya kembali mengoyak - ngoyak isi kepalaku! Setelah semuanya puas terkupas, lalu aku kembalikan semuanya sebaik dan sesempurna mungkin. Sesempurna seperti yang dulu selalu terjadi. Menganggap semuanya masih baik - baik saja tanpa pernah terusik sedikitpun. Rasanya ingin aku buang semua isi kepalaku ini! 

  Seperti halnya kamu membuang segalanya. Aku, kenangan, dan harapan kita, Harapan? harapan untuk selalu menjadi yang terbaik. Harapan selalu kuat dengan segala rasa kasih yang tulus, Harapan untuk tumbuh melaju bersama menggenggam semangat wisuda, dan harapan - harapan lainnya yang selalu kau ucapkan. Ingatkah kamu? Kurasa jawabannya tidak. Yap! harapan itu memang hanya harapan.





Dari yang selalu merindu,

  ANR                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar