Minggu, 30 Maret 2014

Assalamu'alaikum Warahmatullah..

  Alhamdulillah tiba di penghujung minggu.. entah untuk yang kesekian kalinya raga ini terhanyut kembali di tengah keramaian kota lagi..Seminggu berada di pedalaman asrama tanpa pernah mempunyai kesempatan melihat ramainya kota, rasanya begitu bersyukur ketika mendapat kesempatan kembali merasakan menjadi penduduk salah satu Kota lagi.. Jazakumullah ya Rabb..

  Begitu banyak berkah minggu ini diantara keberkahan - keberkahan yang Allah Swt. limpahkan. Acara sederhana perdana di semester 2 saya beserta teman - teman kepengurusan IRSAB alhamdulillah dapat terlaksana dengan baik. Tentunya atas kerja keras dan usaha yang selalu teman - teman luangkan di setiap kesempatan, semoga berbalas pahala yang tidak terkira..

  Sempat dihantui rasa pesimis ketika waktu persiapan kami begitu tersita oleh rutinitas kuliah kami yang memang sedang dalam masa masa sibuknya sebagai Mahasiswa.. Hingga harus terlelap di waktu waktu dimana harusnya kami dapat mencurahkan segala keluh kesah serta doa kami kepada Allahu Rabbi di sepertiga malam selama seminggu penuh, dan kembali terjaga dimana panggilan Allah telah dikumandangkan.. Letih rasanya, harus menempatkan segala sesuatunya dalam satu waktu bersamaan, karena semuanya harus dapat berjalan beriringan. Namun, Alhamdulillah Allah masih meridhai niat baik kami dalam menyelenggarakan acara ini. Semua tahapan acara berjalan sebagaimana mestinya hingga akhir acara..


salah satu persembahan nasyid dari rekan ikhwan IRSAB serta kreasi mading para peserta acara


  Semoga acara ini dapat terlaksana kembali di kesempatan kesempatan yang akan datang, dengan tujuan baik yaitu sebagai wadah silahturahmi bagi seluruh mahasiswa/i dan para dosen keluarga besar kampus kami




"Karena dibalik niat suci yang dilandasi hati yang ikhlas menjalaninya, Insha Allah segala kesulitan yang ada dapat terlampaui dengan seizin Allah Swt"


Jazakumullah..
Wassalamu'alaikum Warahmatullah..

ANR
/i







Jumat, 28 Maret 2014

Tausyiah Cinta

Bagaimana caranya menjelaskan rindu kepada 
seseorang yang entah siapa dan dimana saat ini.

Untukmu yang jauh disana, terkadang mata ini iri
kepada hati, karena kau ada di hatiku namun tidak
tampak di mataku.

Aku tidak memiliki alasan pasti mengapa sampai saat
ini masih ingin menunggumu, meski kau tak pernah
meminta untuk ditunggu dan diharapkan.

Hati ini meyakini bahwa kau ada, meski entah di
belahan bumi mana.

Yang aku tahu, kelak aku akan menyempurnakan
hidupku denganmu, disini, di sisiku.

Maka, saat hatiku telah mengenal fitrah-Nya, aku akan
berusaha mencintaimu dengan cara yang dicintai-Nya.